Senin, 28 November 2011

Katanya.....

katanya, bulan tidak bercahaya
dia hanya memantulkan cahaya
seperti cinta, dia tidak bercahaya
dia hanya memantulkan perasaan hati
katanya, gelap itu kekurangan cahaya
tetapi benci tidak berarti kekurangan cinta
benci juga mencinta dengan caranya sendiri
katanya, setiap seni adalah hasil perasaan sang seniman
cinta juga seni
dia lahir dari perasaan
katanya, bumi dan segala macam isinya kepunyaan dewa dewi
tapi cinta tidak terbatas milik mereka
cinta milik semua makhluk
katanya, diam itu emas
cinta tidak pernah diam
tapi dia melebihi emas yang paling berharga
Baca Selengkapnya →Katanya.....

BENCI ?????

Benci. Ya, benci. Satu kata yang menggambarkan perasaan hati ketika ada sesuatu yang menyakitkan, menyesakkan, mengecewakan sampai ke dalam lubuk hati yang paling dalam. Jika pertanyaan apa itu benci sudah terjawab, lalu kenapa ada benci? Dari mana benci itu? Bagaimana kita bisa benci? Aku terus bertanya-tanya sambil melangkahkan kakiku. Aku terus berjalan. Beberapa orang secara tiba-tiba memberikan jawaban tentang benci di jalan di mana aku terus mengayunkan kakiku untuk tetap melangkah.
Seorang bapak tua menjawab, “Benci ada karena kita tidak bisa menerima sesuatu yang menyakitkan. Dia lahir dari pertentangan. Cinta adalah saudara kandungya. Dia datang dari negeri antah berantah. Dia lalu berkemah di hatimu bahkan membuat rumah jika kamu membuat ia nyaman.”
Seorang ibu setengah baya menjawab, “Benci itu sisa-sisa perjalanan cintamu. Dia bersembunyi di balik cinta yang kau agung-agungkan itu. Dia hadir di saat cintamu seakan berdiri di ujung jurang. Ketika cintamu mengecil, keluarlah dia dengan gagahnya. Membawa tombak yang siap menusuk hati. Kita tidak bisa mengindari benci. Dia selalu hadir di dalam diri setiap orang.”
Seorang pemuda menjawab, “Benci itu semangat hitam dibalik putih. Ia seperti lahar di dalam dapur magma sebuah gunung berapi yang terus bergejolak menunggu waktu yang tepat untuk keluar. Sulit untuk menentukan volume dan kekuatan benci itu. Ketika gunung api itu meletus, ia meredupkan semua semangat cinta. Melepuhkan semua yang menghalanginya. Dia ada karena kita terlalu bersemangat untuk menyambut cinta. Kita mendiamkan benci. Dan di saat dapur magma kebencian itu sampai pada titik tertinggi dan cinta meninggalkan kita, benci itu hadir. Merevolusi hatimu yang penuh dengan cinta lalu membangun tonggak kekuasaan di dalam hatimu.”
Seorang anak perempuan menjawab, “Benci itu ada karena angin yang tiba-tiba datang menyelinap ke dalam genggamanmu dan menjatuhkan permen lolipop yang sedang kamu makan ke tanah. Permen lolipop yang kamu genggam dengan rasa cinta, tapi lambat laun kamu tidak bisa lagi mengenggam permen lolipop itu dengan erat. Cinta yang mengeratkan genggamanmu ternyata tidak kuat menahan terpaan angin. Angin yang membawa kebencian, datang tidak diduga lalu menghapus cinta begitu saja seolah-olah cinta itu kotoran baginya.”
Aku termenung. Apa arti dari semua jawaban itu? Apakah itu berarti benci seperti teori Big Bang? Benci yang keluar dari hati ketika kita tidak mampu lagi menahan tekanan yang kuat dari lubuk hati yang paling dalam. Atau mungkin yang lainnya? Benci yang bergerak dengan perlahan namun pasti. Benci yang bersembunyi dalam bayangan cahaya. Benci yang…
Hingga akhirnya aku mengentikan langkah kakiku. Aku tak tahu seberapa jauh aku berjalan. Aku pun tak tahu sejauh mana benci itu ada. Aku memandang cakrawala berharap ada jawaban disana. Tiba-tiba aku tersentak. Aku sadar bahwa semua jawaban orang-orang tadi salah. Benci berasal dari dalam cinta itu sendiri. Benci bukanlah negasi dari cinta. Benci ada karena ia adalah bagian dari cinta. Benci berarti juga bercinta dengan caranya sendiri.
Baca Selengkapnya →BENCI ?????

Selasa, 22 November 2011

kupu kupu cinta

 



Bak sebuah kisah cinta yang agung,
pengorbanan akan kesetiaan
dan juga kesabaran
yang dijalani dengan tulus dan sepenuh hati.
Keikhlasan yang tiada terkira
walau ia tahu sejak merayap menjadi ulat
bekerja keras demi hidup
lalu berdiam diri dibalik kepompongnya,
ia mempersiapkan dirinya
untuk mati diantara keindahan yang menyertainya.
Semoga ada yang tertinggal dari jejakmu wahai yang indah.
Kerna di dinding hati telah siap ribuan telur yang akan menetas,
dan ia adalah benih cinta yang kau semai dirahim hati.

kupu-2

Hidup bak seekor ulat yang merayap disetiap dahan
dengan gigitan-gigitan kecil hanya untuk selembar daun,
ditengah cibiran dan hujatan
seseorang membungkus harga dirinya dibalik kepompong.
Dalam diam ia mempersiapkan keindahan yang paling sempurna
sehingga orang terpesona akan dirinya.
Bak seekor kupu-kupu ia memberi warna dunia hingga ajalnya.
Baca Selengkapnya →kupu kupu cinta