Selasa, 15 Mei 2012

Konten Pornografi Itu Candu

TEMPO.CO, Ini bukan hal yang mengejutkan. Sekitar 80 persen pria gemar melihat situs porno. Kaum feminis mengingatkan, terlalu sering mengunjungi situs porno memberikan efek merusak dan aditif. Selain bikin kecanduan, konten pornografi membuat fungsi seksual seseorang menjadi tidak normal. Juga mengurangi kepekaan daya tarik seksual terhadap pasangan.

Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Naomi Wolf--penulis, kritikus sosial, juga aktivis--berpendapat bahwa terapis serta konselor seksual telah melihat kaitan antara peningkatan konsumsi konten pornografi dan peningkatan impotensi serta ejakulasi dini. "Hipotesis di antara para ahli adalah pornografi membuat seseorang menurun kepekaannya secara seksual," kata Wolf yang menulis esai "The Porn Myth".

Sebuah survei baru-baru ini dilakukan di Inggris. Lebih dari 1.000 orang dengan umur 18-24 tahun menjadi respondennya. Dari survei itu ditemukan 8 dari 10 pria suka melihat situs porno. Rata-rata mereka memandang situs porno selama 2 jam dalam seminggu, sementara wanita hanya 15 menit.

Peneliti menemukan pornografi berpengaruh secara intens terhadap kondisi emosional, biologis, serta kimiawi tubuh manusia. Gairah yang keluar akibat konsumsi pornografi mengarah pada pelepasan dopamin kimia, oksitosin norepinefrin, dan serotonin. Ini membuat seseorang kecanduan.

Wolf menulis, efek dopamin ini yang menjawab mengapa pornografi memiliki sifat candu. Orang menjadi terus-menerus ketagihan untuk memandang situs porno. Akhirnya pecandu melakukan berbagai cara untuk menikmatinya, demi membuat mereka merasa nyaman.

"Apalagi beberapa laki-laki juga wanita memiliki 'lubang dopamin' dalam otak. Ini yang membuat mereka cenderung ketagihan. Saraf ini yang juga memicu efek candu lainnya seperti kokain dan judi," ujar Wolf.

simber  : Di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar