Senin, 10 Oktober 2011

PENYUSUNAN STRATEGI PADA PT. JAWA POS


A.    Nama dan Jenis Usaha
PT. Jawa Pos
PT. Jawa Pos adalah perusahaan yang bergerak bidang Perusahaan Pers atau media cetak. Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama dalam bidang penerbitan/penyelenggaraan pers yang sehat, yaitu pers yang bebas dan bertanggung jawab.
Jawa Pos merupakan salah satu perusahaan media cetak yang lahir pada tahun 1949,  koran yang dianggap senior ini memiliki pembaca sekitar 3 juta orang (http://www.jawapos.co.id/history). jawa Pos saat ini merupakan salah satu kelompok media yang besar dan memiliki jaringan luas di Indonesia. Jawa Pos sekarang ini menjelma dari perusahaan yang hampir mati dengan oplah tinggal 6000 eksemplar menjadi perusahaan besar yang agresif dan ekspansif dengan oplah mencapai 433.000 exlempar.
B.     Penyusunan Strategi
Harian Jawa Pos kalau kita bandingkan dengan koran-koran lainnya (terutama di Jatim) maka Jawa Pos adalah koran dengan harga dalam golongan atas (tinggi). Kalau dilihat dari isi, tidak jauh berbeda dengan koran/harian lainnya. Namun kenapa Jawa Pos tetap merupakan koran paling laku ?
Beragam faktor yang terlibat dalam dunia pemasaran memiliki peranan besar dalam mencapai tujuan yang diharapkan  dalam sebuah pemasaran, terutama ketika tujuan yang ingin dicapai  tersebut berkaitan langsung dengan merek sebuah produk atau jasa serta target konsumen itu sendiri. Lebih jelasnya hal ini dapat dipahami di dalam sebuah bauran pemasaran yakni di dalam marketing mix melalui konsep 4P, Product, Price, Place, dan  Promotion. Konsep 4P itu sendiri merupakan sebuah proses dalam memahami target konsumen,  karena pada dasarnya konsep sebuah pemasaran juga terletak pada 4P tersebut, yang berpotensial memfasilitasi kebutuhan konsumen di pasar.
1.      Brand atau Merk
Hal utama yang paling penting untuk diperhatikan adalah Brand atau merek. “Brand is the umbrella of the products”. Tanpa Brand, sebuah produk tidak lebih dari sebuah komoditas. Dan komoditas adalah  ”barang pasaran” yang tidak berbeda dengan barang lain serupa.  Mudah  disubstitusi oleh produk lain.  Brand yang baik adalah  Brand yang memiliki karakter, berbeda dan unik (Kartajaya, Hermawan, 2010:138).  Menurut David Aaker dalam bukunya Building Brand Equity,  “Punya value yang bisa diukur jadi nilai uang, semakin banyak customer yang loyal pada sebuah brand, artinya value brand itu semakin tinggi.”
Jawa Pos menampilkan halaman-halaman baru yang tidak memiliki pesaing, sesuai dengan slogannya yaitu  Selalu Ada Yang Baru. Aktivitas merek yang dilakukan oleh Jawa Pos, tidak hanya berupa kegiatan pemasaran yang mendatangkan keuntungan pada penjualan, tapi juga mengkomunikasikan  brand  image bahwa Jawa Pos juga dekat dengan anak-anak muda. Hal tersebut juga berkaitan dengan peran Marketing Public Relations dalam membangun citra baru dari Jawa Pos sehingga perusahaan secara langsung akan melihat bagaimana reaksi konsumen.
2.      Inovasi
Pergerakan inovasi dari  vertical menjadi  horizontal melahirkan  new wave marketing sehingga target sasaran tidak hanya terpaku pada konsumen-konsumen yang menjadi pelanggan tetap. Dan dampak yang dihasilkan pun tidak hanya berlaku untuk jangka pendek, melainkan bisa berdampak dalam jangka panjang. Inovasi tersebut mengarah kepada  youth  atau muda atau junior. Sebuah perusahaan yang ingin memenangkan mind share haruslah “memegang”  the youth  (Kartajaya, Hermawan, 2010:404).
Anak-anak muda atau junior dijadikan sebuah inovasi, selain dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang lebih  fresh, target market yang menjadi sasaran bukan lagi bersifat monoton dan umum, melainkan mulai mengarah kepada golongan muda. Dan untuk mempertahankan para pembaca yang seiring berjalannya mulai hilang karena pengaruh usia, maka Jawa Pos harus mendapatkan pembaca baru. Sehingga Jawa Pos melakukan beberapa inovasi melalui aktivitas pemasarannya. Pada tahun 1997, Jawa Pos menjadi koran pertama di Indonesia yang terbit dalam berbagai seksi. Salah satu yang paling utama adalah Metropolis. Hal ini mendekatkan Jawa Pos dengan pembaca di Surabaya. Dikarenakan memuat berbagai aspek kehidupan warga kota. Mulai politik, kriminal, sampai lifestyle (http://www.jawapos.co.id/history). Kemudian tahun 2000, Jawa Pos menjadi koran pertama yang menyediakan halaman khusus untuk anak muda, bernama DetEksi. Halaman ini terbit tiga halaman setiap hari, dan dikerjakan oleh anak muda sepenuhnya (http://www.jawapos.co.id/history). 
Hal tersebut sebagai langkah untuk mengembangkan dan memperbanyak bagi pembaca baru, serta meningkatkan minat membaca koran bagi generasi muda. Jawa Pos peduli terhadap anak muda, sehingga nantinya 5 sampai 10 tahun ke depan dapat diharapkan menjadi pembaca potensial serta menumbuhkan keterikatan. Oleh sebab itu, Jawa Pos membuat sebuah kegiatan-kegiatan pemasaran berupa inovasi merek untuk anak muda yang berada dalam bendera DetEksi.
3.      preemptive strikes
Dalam strategi ini, siapa yang menyerang terlebih dahulu bisa mendapatkan keuntungan lebih. Kunci dari kesuksesan di serangan kita adalah efektivitas serangan. strategi preemptive strikes Jawa Pos yaitu langsung menyerang di basis utamanya, Jawa Timur. Jawa Timur dengan jumlah penduduk 34 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar. Kondisi ini dimanfaatkan benar oleh Jawa Pos yang memang lahir dan besar di Surabaya. Di propinsi ini, Jawa Pos berhasil membangun basis pasar yang sangat kuat. Jawa Pos bagi masyarakat Jawa Timur tidak lagi hanya sekedar surat kabar harian, namun telah menjadi salah satu ikon daerah.
4.      Memperluas Jaringan Berita
hampir di setiap kota besar Jawa Pos memiliki cabang, dengan Radar-radar-nya seperti radar tulungagung, radar madiun, radar mojokerto, radar surabaya dan lain sebagainya. Dan untuk di kota-kota tertentu namanya tidak lagi radar tetapi nama lain yang terkadang ada nuansa kedaerahan seperti solo pos di kota solo dll. itu merupakan strategi marketing untuk menarik pembaca yang begitu cinta dengan daerahnya.
 5.      Segmentasi 
Jawa Pos melakukan pembagian segmen-segmen untuk masyarakat, kemudian dibuat media yang khusus untuk masing-masing segmen. Contohnya, untuk menarik pembaca dari kalangan ekonomi bawah dan penyuka berita kriminal Jawa Pos Group (JPG) mengeluarkan koran Memorandum. Untuk masyarakat kejawen atau masyarakat islam yang kental nuansa adat jawa dan mistik, JPG mengeluarkan Posmo. Untuk masyarakat yang menyukai hal-hal masalah keluarga, kisah-kisah cinta untuk orang dewasa di terbitkan Liberty. Tak lupa juga mengeluarkan tabloid Nurani untuk masyarakat yang menyukai agama Islam, dan masih banyak lagi.
Strategi lainnya, Jawa Pos lebih spesifik lagi paling jago membuat segmentasi pembaca dalam masing-masing media yang dikeluarkan. Kita ambil contoh Harian Jawa Pos. Kalau kita mau teliti maka kita akan mendapatkan segmentasi topik untuk berbagai kalangan pembaca. Ada kolom dibalik buku, resensi dan info buku baru untuk pembaca pecinta buku, ada kolom deteksi untuk pembaca pelajar dan remaja, ada kolom nouvelle dan evergreen untuk kalangan keluarga, ada olahraga bagi pecinta olahraga, ada kolom politik bagi masyarakat yang ingin mengetahui dunia politik baik dalam maupun dalam negeri, ada kolom selebriti untuk pembaca penyuka dunia entertainment, ada kolom untuk anak-anak berupa pengiriman foto ucapan selamat dan permainan. Tiap akhir pekan mengeluarkan ulasan tentang orang-orang metropolis yang notabene golongan ekonomi menengah ke atas. Ada kolom opini atau karya guru-guru. Ada Movies, De-Style, Aime, Aidoru, Techno, Muzik, Game Anime, Otomotif dan masih banyak lagi, pokonya hampir dari semua kalangan masuk kedalam segmentasi Harian Jawa Pos.
6.      Marketing Publik Relation
Keberadaan MPR disini dapat membantu terjadinya sebuah proses penerimaan konsumen atas hadirnya merek melalui produk atau jasa. Salah satu tujuan utama terselenggaranya MPR Membangun, mengatur, serta menguatkan image positif bagi perusahaan Kegiatan promosi ini juga menggunakan tempat umum untuk melakukan beragam kegiatan yang melibatkan perusahaan untuk dapat berinteraksi secara  langsung dengan konsumen maupun calon konsumen. Melalui sebuah kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat melakukan interaksi dengan konsumen, sehingga perusahaan secara langsung akan melihat bagaimana reaksi konsumen. Khususnya dalam sebuah penyelenggaraan acara, dikatakan memiliki peluang yang besar dalam menanamkan sebuah merek.
Jawa Pos paling jago membuat kegiatan-kegiatan untuk komunitas pembaca setianya. Sebut saja beberapa kegiatan yang diikuti dari berbagai segmentasi seperti Deteksi Mading, Deteksi League Basketball (DBL), Otonomi Award, Guru Ideal, dll. juga setahun sekali JP memberikan penarikan hadih khusus bagi agen-agen distributor atau pengecer penjual JP.
7.      Ekspansi bisnis
Jawa Pos melakukan ekspansi bisnis di banyak lini. PT. Jawa Pos dengan JPNN nya mempunyai 80 surat kabar , tabloid dan majalah, serta 40 percetakan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2002 mereka juga mulai memasuki bisnis penyiaran televisi melalui JTV di Surabaya, Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Selain itu juga Membangun pembangkit listrik dan  persewaan gedung (graha pena).
C.    Laba
Laba / Pendapatan yang diperoleh Koran Jawa Pos bersumber pada hasil penjualan Koran atau opiah dan ikian yang dimuat. Sumber pendapatan terbesar yang diperolehnya berasal dan banyaknya iklan yang dimuat. Dari sisi iklan, Jawa Pos selalu mengalami peningkatan pendapatan berturut-turut  dari tahun 2007 s/d 2010 yaitu Rp. 201 M, Rp. 287 M, Rp. 338 M, Rp. 460 M
D.    Pesaing
Persaingan media cetak setiap tahun  bertambah pesat. Selain majalah dan tabloid yang sudah menjamur di Surabaya, tidak kalah hebohnya dengan peredaran koran di Surabaya. Kedua nama besar, Jawa Pos dan Kompas kini bersaing untuk mendapatkan oplah dari masyarakat. Namun, oplah bukanlah alasan utama kedua perusahaan koran tersebut bersaing. Tetapi yang diperebutkan adalah masalah reputasi dan nama besar. Ada sebuah Studi kasus menemukan ketidakwajaran dalam penjualan kedua koran tersebut. Untuk meningkatkan oplah penjualan yang berujung nama besar itu, Jawa Pos tega memborong Kompas yang sudah siap jual di beberapa agen penerbit dengan harga pantas. Sehingga para agen hanya memasarkan sisa Kompas yang ada. Pembalasan dari Kompas tidak kalah serunya, setiap pembeli Kompas pagi gratis Jawa Pos Pagi. Terlebih lagi pada persaingan iklan lowongan hari Sabtu. Penjualan Jawa Pos laris manis seperti pisang goreng. Apakah ini berarti masyarakat Surabaya hanya membeli koran pada hari Sabtu atau banyak pengangguran yang ingin mendata iklan lowongan pekerjaan. Hal ini menjadi topik hangat di meja redaksi Kompas, Kompas berani memasangkan iklan gratis untuk para pengiklan supaya pengiklan beralih untuk mengiklankan di Kompas, dengan tujuan iklan Jawa Pos akan sepi. Namun, Jawa Pos tetap bertahan dikandang sendiri.
Sejak menguasai bisnis media di jakarta Kompas berusaha untuk masuk ke jawa timur khususnya surabaya. Merasa gagal kompas melawan dominasi jawapos lalu kompas mendirikan koran surya untuk bertarung head-to-head dengan jawapos. Namun sepertinya keperkasaan jawapos di kandangnya sulit untuk di tandingi oleh koran surya, sehingga sejak  4-5 tahun yang lalu akhirnya kompas “kembali” mencoba merobohkan pasar jawa pos dengan memberikan suplemen koran “seputar jatim” pada koran kompas yang beredar di jawa timur. 
Penguatan saluran distribusi, akuisisi beberapa media lokal dan menerbitkan Kompas “edisi khusus Jawa Timur” yang berisi tambahan halaman tentang berbagai berita dan peristiwa yang terjadi di daerah tersebut. Strategi  yang dilakukan Kompas mengutamakan pada kecepatan dan kejutan. Dengan menyerang basis utama Jawa Pos, Kompas berharap dapat menghentikan sementara gerak maju Jawa Pos di Jabotabek yang cukup merepotkan.
pricing strategy, Kompas juga menggunakan strategi harga murah dengan membundle koran kompas + surya. Setelah membandrol Surya  dengan harga Rp. 1000,-  kompas group membundle kedua koran tersebut dengan harga Rp. 3000,-. Masih cukup murah dibandingkan dengan harga jawa pos yang dijual eceran Rp. 4500,-. Dengan strategi ini diharapkan cukup mampu menghambat kenaikan oplah jawa pos.
Persaingan  pada kedua koran besar tersebut bukanlah hal baru. Namun perlu diingat, Jawa Pos tumbuh dan besar di Jawa Timur, sehingga Jawa Pos merupakan identitas warga Jawa Timur dan sekitarnya. Jadi sulit untuk menyaingi Jawa Pos yang sudah melekat pada diri masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya. Sedangkan Kompas berasal dari Jakarta sudah pasti laku besar di kandangnya sendiri.

klik link berikut untuk mendowload materi dalam format word...
Download penyusunan strategi manajemen pada pt. Jawa Pos 

2 komentar:

  1. praktek borong kompas ini apa masih berlaku?

    BalasHapus
  2. Mohon review tentang Surabaya Post mas.

    BalasHapus